Tugas
individu
PENGANTAR SUPERVISI
DOSEN : IBU ROBI’AH ADAWIYAH, M.Pd.I
DISUSUN OLEH
NAMA :
SITI NUR HIDAYAH
NPM : 1411030265
KLS/SMT : E/I
JURUSAN : MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM
FAKULTAS : TARBIYAH DAN KEGURUAN
![]() |
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI RADEN INTAN LAMPUNG
FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
2014/2015
DAFTAR ISI
HALAMAN
JUDUL..................................................................................... i
DAFTAR
ISI................................................................................................ ii
BAB
I PENDAHULUAN............................................................................ 1
A.
Latar
Belakang................................................................................... 1
B.
Rumusan
Masalah............................................................................... 1
C.
Manfaat
Supervisi Pendidikan bagi Mahasiswa................................. 2
BAB
II PEMBAHASAN ............................................................................ 3
A.
Pengertian
Supervisi Pendidikan........................................................ 3
B.
Tujuan
Supervisi Pendidikan.............................................................. 5
C.
Fungsi
Supervisi Pendidikan.............................................................. 5
D.
Siapa
Saja yang Menjadi Sasaran Supervisi Pendidikan.................... 7
E.
Ruang
Lingkup Supervisi Pendidikan.............................................. 7
F.
Teknik
Suervisi Pendidikan................................................................ 7
DAFTAR
PUSTAKA................................................................................ 13
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Titik berat
pembangunan pendidikan era sekarang ditekankan pada peningkatan mutu.
Konsekuensinya, perlu ditingkatkan keseluruhan komponen system pendidikan, baik
yang bersifat human resources maupun yang bersifat material resources.
Peningkatan keseluruhan komponen system pendidikan yang bersifat human
resources dan material resources tersebut dapat diartikan dari segi
kuantitasnya maupun kualitasnya yang mengarah pada pencapaian tujuan
pendidikan.
Kadar kualitas
guru ternyata dipandang sebagai kadar kualitas output sekolah. Rendah dan
merosotnya mutu pendidikan sebagai mana yang sering disinyalir oleh banyak
media massa, hamper selalu disertai dengan menuding gurunya. Lembaga pendidikan
tenaga keguruan (LPTK) yang selama ini diberi kewenangan mempersiapkan gur
dipandang sebagai lembaga yang paling bertanggung jawab terhadap kemerosotan
mutu pendidikan.
B.
Rumusan Masalah
1. Pengertian Supervisi Pendidikan ?
2. Tujuan Supervisi Pendidikan ?
3. Fungsi Supervisi Pendidikan ?
4. Siapa saja yang menjadi sasaran Supervisi Pendidikan ?
5. Ruang Lingkup Supervisi Pendidikan ?
6. Teknik Supervisi Pendidikan ?
C.
Manfaat Supervisi Pendidikan bagi Mahasiswa
1.
Memberikan
wawasan kepada mahasiswa tentang supervisi pendidikan.
2.
Mengajarkan
bagaimana teknik supervisi dalam pendidikan.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian Supervisi Pendidikan
Dalam Dictionary
of Education Good Carter (1959) memberikan pengertian supervise ialah usaha
dari petugas-petugas sekolah dalam memimpin guru-guru dan petugas-petugas lainnya
dalam memperbaiki pengajaran, termasuk menstimulasi, menyeleksi pertumbuhan
jabatan dan perkembangan guru-guru serta merevisitujuan-tujuan pendidikan,
bahan pengajaran dan metode serta evaluasi pengajaran.[1]
Ada yang
melihat supervisi pendidikan dari pandangan yang demokratis, sehingga rumusan
supervise dijelaskan sebagai berikut :
Supervise
adalah suatu usaha menstimulasi, mengkoordinasi dan membimbing secara kontinu
pertumbuhan guru-guru di sekolah baik secara individual maupun kolektif, agar
lebih mengerti dan lebih efektif dalam mewujudkan seluruh fungsi pengajaran.
Dengan demikian mereka dapat menstimulasi dan membimbing pertumbuhan tiap murid
secara kontinu serta mampu dan lebih cakap berpartisipasi dalam masyarakat
demokrasi modern.
Semua definisi
yang telah diuraikan bersifat umum. Perkembangan konsep supervisi pendidikan
selanjutnya sudah menuju kepada sasaran yang khusus. Sudah ada yang membedakan
supervisi pendidikan dalam pengertian yang luas dan ada yang melihat supervisi
dalam batasan yang spesifik, yaitu pengajaran. Dalam buku Supervision for
today’s school, Peter F. Oliva menitikberatkan pada supervise pengajaran,
mengemukakan beberapa pandangan seperti berikut :
1.
Menurut
Harris (dalam Oliva 1984)
Supervise
pengajaran ialah segala sesuatu yang dilakukan personalia sekolah untuk
memelihara atau mengubah apa yang dilakukan sekolah dengan cara yang langsung
mempengaruhi proses belajar mengajar dalam usaha meningkatkan proses belajar
siswa.
2.
Menurut
Alfonso R. J. et a (1981); dalam olive (1984)
Supervise
pengajaran adalah tindak laku pejabat yang merancangkan oleh lembaga yang
langsung berpengaruh terhadap perilaku guru dalam berbagai cara untuk membantu
cara belajar siswa dan untuk mencapai tujuan yang dilakukan oleh lembaran itu.
Dalam buku
Kimball Wiles yang direvisi oleh John T. Lovel, dijelaskan supervise pengajara
dianggap sebagai system tingkah laku formal, yang dipersiapkan oleh lembaga
untuk mencapaiinteraksi dengan system perilaku mengajar dengan caramemelihara,
mengubah dan memperbaiki rencana serta aktualis kesempatan belajar siswa, yang
berfokus pada :
- Perilaku supervisor
- Dalam mebantu guru-guru
- Dalam tujuan akhirnya dalam mengangkat harapan belajar siswa.
Sehingga dapat
dirumuskan supervise tidak lain dari usaha member layanan kepada guru-guru baik
secar individual maupun secara kelompok dalam usaha memperbaiki. Kata kunci
dari supervisi pada akhirnya ialah memberikan layanan dan bantuan.
B.
Tujuan Supervisi Pendidikan
Tujuan
supervisi pendidikan atau pembelajaran adalah untuk meningkatkan kemampuan
professional guru dalam peningkatan proses belajar melalui pemberian bantuan
yang terutama bercorak layanan professional kepada guru. Jika proses belajar
meningkat, maka hasil belajar diharapkan juga meingkat. Dengan demikian rangkaian
usaha supervisi akan memperlancar pencapaian tujuankegiatan belajar mengajar
(Depdikbud, 1986).[2]
Seperti telah
dijelaskan, kata kunci dari supervise ialah memberikan layanan dn bantuan
kepada guru-guru, maka tujuan supervise ialah memberikan layanan dan bantuan
untuk mengembangkan situasi belajar-mengajar yang dilakukan guru di kelas.
Dengan demikian jelas bahwa tujuan supervise ialah memberikan layanan dan
bantuan untuk meningkatkan kualitas mengajar guru di kelas yang pada gilirannya
untuk meningkatnkan kualitas belajar siswa. Bukan saja memperbaiki kemampuan
mengajar tapi juga untuk mengembangkan potensi kualitas guru.[3]
Pendapat ini sesuai dengan apa yang dikemukakan Olive bahwa sasaran (domain)
supervise pendidikan ialah :
1.
Mengembangkan
kurikulum yang sedang dilaksanakan di sekolah.
2.
Meningkatkan
proses belajar-mengajar di sekolah.
3.
Mengembangkan
seluruh staf di sekolah.
C.
Fungsi Supervisi Pendidikan
Fungsi utama
supervise pendidikan ditujukan pada perbaikan dan peningkatan kualitas
pengajaran. Baik Franseth Jane, maupun Ayer (dalam Encyclopedia of
Educational Research : Chester Harris, 1958 :1442), mengemukakan bahwa
fungsi utama supervisi ialah membina program pengajaran yang ada sebaik-baiknya
sehingga selalu ada usaha perbaikan.
Fungsi utama supervise
modern ialah menilai dan memperbaiki factor-faktor yang mempengaruhi proses
pembelajaran peserta didik. Sedangkan Briggs mengungkapkan bahwa fungsi utama
supervise bukan erbaikan pembelajaran saja, tapi untuk mengkoordinasi,
mestimulasi dan mendorong kearah pertumbuhan profesi guru. Dengan perkataan
lain seperti yang diungkapkan Kimball Wiles bahwa fungsi dasar supervise ialah
memperbaiki situasi belajar mengajar di sekolah dapat diperbaiki bila
supervisor dan atau pemimpin pendidikan memiliki lima keterampilan dasar,
seperti yang telah diuraika di atas. Ada anlisa yang lebih luas seperti yan
dibahas oleh Swearingen dalam bukunya supervision of Intruction – Fondation and Dimension (19610.
Ia mengemukakan 8 fungsi supervisi :
1.
mengkoordinasi semua usaha sekolah
2.
Memperlengkapi
kepemimpinan sekolah
3.
Memperluas
pengalaman guru-guru
4.
Menstimulasi
usah-usaha yang kreatif
5.
Member
fasilitas dan penilaian yang terus menerus
6.
Menganalisis
situasi belajar mengajar
7.
Memberikan
pengetahuan dan keterampilan kepada setia[ anggota staf
8.
Memberikan
wawsan yang lebih luas dan terintegrasi dalam merumuskan tujuan-tujuan
pendidikandan meningkatkan kemampuan mengajar guru-guru.
D.
Siapa saja yang menjadi sasaran Supervisi Pendidikan
Adapun sasaran
utama dari pelaksanaan kegiatan supervisi tersebut adalah peningkatan
kemampuan profesional guru (Depdiknas,
1986; 1994 & 1995).
Sasaran Supervisi Ditinjau dari objek yang
disupervisi, ada 3 macam bentuk supervisi :
- Supervisi Akademik, menitikberatkan pengamatan supervisor pada masalah-masalah akademik, yaitu hal-hal yang berlangsung berada dalam lingkungan kegiatan pembelajaran pada waktu siswa sedang dalam proses mempelajari sesuatu
- Supervisi Administrasi, Menitikberatkan pengamatan supervisor pada aspek-aspek administrasi yang berfungsi sebagai pendukung dan pelancar terlaksananya pembelajaran.
- Supervisi Lembaga, Menyebarkan objek pengamatan supervisor pada aspek-aspek yang berada di sekolah. Supervisi ini dimaksudskan untuk meningkatkan nama baik sekolah atau kinerja sekolah secara keseluruhan. Misalnya: Ruang UKS (Unit Kesehatan Sekolah), Perpustakaan dan lain-lain.
E.
Ruang Lingkup Supervisi Pendidikan
Ruang Lingkup
Supervisi yakni semua mata rantai Sumber Daya Manusia dalam Hirarkhi
Konsultatif bagi para pejabat birokrasi dalam pemerintahan dan pemimpin
pendidikan pada satuan pendidikan yang menpunyai peranan penting dalam
pembuatan keputusan.
F.
Teknik Supervisi Pendidikan
Usaha untuk
membantu meningkatkan dan mengembangkan potensi sumber daya guru dapat
dilaksanakan dengan berbagai alat (Device) dan teknik supervisi.
Umumnya
alat dan teknik supervise dapat dibedakan dalam dua macam, alat atau teknik. Yang
bersifat individual, yaitu teknik yang dilaksanakan untuk seorang guru secara
individual dan teknik yang bersifat kelompok, yaitu teknik yang dilakukan ntuk
melayani lebih dari satu orang.[4]
1.
Teknik
yang bersifat individual :
a. Perkunjungan kelas
b. Observasi kelas
c. Perccakapan pribadi
d. Intervisitasi
e. Penyeleksi berbagai sumber materi untk mengajar
f. Menilai diri sendiri
Tiap-tiap
teknik ini akan uraikan secara rinci ;
1) Perkunjungan kelas
a. Pengertian
Kepala sekolah
atau supervisor dating ke kelas untuk melihat cara guru mengajar di kelas
b. Tujuan
Perkunjungan ke
kelas bertujuan memperoleh data mengenai data mengenai keadaan sebenarnya
selama guru mengajar. Dengan data itu supervisor dapat berbincang-bincang
dengan guru tentang kesulitan yang dihadapi guru. Pada kesempatan itu guru
dapat mengemukakan pengalaman yang berhasil dan hambatan yang dihadapi serta
meminta bantuan, dorongandan mengikutsertakan. Oleh karena sifatnya mengadakan
peninjauan dan mempelajari sesuatu yang dilihat sementara guru mengajar, maka sering
disebut observasi kelas.
c. Fungsi
Perkunjungan
kelas ini berfungsi sebagai alat untuk mendorong guru agar meningkatkan cara
mengajar guru dan cara belajar siswa. Perkunjungan ini memberikan
kesempatan guru untuk mengungkap
pengalamnya sekaligus sebagai usaha memberikan rasa mampu pada guru. Karena
guru dapat belajar dan memperoleh pengertian secara moral bagi pertumbuhan
karirnya.
2)
Observasi
kelas
Melalui
perkunjungan kelas, supervisor dapat mengobservasi situasi beljar mengajar yang
sebenarnya. Ada dua macam observasi kelas :
a.
Jenis
observasi kelas
1)
Observasi
langsung
Dengan
menggunakan alat observasi, supervisor mencatat absen yang dilihat pada saat
guru sedang mengajar
2)
Observasi
tidak langsung
Orang yang
diobservasi dibatasi oleh ruang kaca dimana murid-murid tidak mengetahuinya
(biasanya dilakukan dalam laboratorium mikro).
b.
Tujuan
observasi
1) Untuk memperoleh data yang seobjektif mungkin sehingga bahan yang
diperoleh dapat digunakan untuk menganalisis kesulitan-kesulitan yang dihadapi
guru dalam usaha memperbaiki hal belajar mengajar.
2) Bagi guru sendiri data yang dianalisis akan dapat membantu untuk
mengubah cara-cara mengajar kea rah yang lebih baik.
3) Bagi murid-murid sudah tentu akan dapat menimbulkan pengaruh
positif terhadap kemajuan belajar mereka.
c.
Apa
yang diobservasi
Sesuai dengan
tujuan yang ingin dicapai maka supervisor harus mengetahui dengan jelas apa
yang harus diobservasi, yaitu :
1)
Usaha
serta kegiatan guru dan murid
2)
Usaha
dan kegiatan antara guru dan murid dalam hubungan dengan penggunaan bahan dan
alat pelajaran.
3)
Usaha
dan kegiatan guru dan murid dalam memperoleh pegalaman belajar.
4)
Limgkungan
social, fisik sekolah, baik di dalam maupun di luar runag kelas dan
factor-faktor penunjang lainnya.
d.
Syarat-syarat
untuk memperoleh data dalam observasi
Hal ini
tergantung dari sikap dan cara si pengamat itu sendiri sewaktu mengadkan observasi
antara lain:
1)
Menciptakan
situasi yang wajar (cara masuk kelas), tidak mengganggu proses belajar
mengajar.
2)
Harus
dapat membedakan mana yang penting untuk dicatat.
3)
Tidak
mencari-cari kelemahan atau kesalahan guru, tetapi melihat bagaimana
memperbaikinya.
4)
Memperhatikan
bagaimana reaksi murid terhadap guru dalam proses belajar.
e.
kriteria
yangdipakai dalam proses observasi
1)
Bersifat
objektif, yaitu data yang dicatat harus
yang sebenar-benarnya.
2)
Mencatat
berdasarkan pada apa yang dilihat.
f.
Alat-alat
observasi
Check-list
:suatu alat untuk mengumpulkan data dalam melengkapi keterangan-keterangan yang
lebih objektif terhadap situasi belajar-mengajar di dalam kelas. Check-list itu
dapat dibedakan atas beberapa jenis :
1)
Evaluative
check-list
Suatu daftar
yang berisi pertanyaan-pertanyaan yang disususn secara berkelompok dan
merupakan standar beserta skala penilaiannya. Susunannya dapat berupa
pertanyaan (statement) atau item-item yang dijawab dengan ‘ya’ atau ‘tidak’.
2)
Activity
check-list
Suatu daftar
kegiatan yang dijawab oleh si penjawab dengan cara mengecek. Daftar tersebut
berisi pertanyaan khusus tentang kegiatan yang biasanya di ek dengan memakai
skala ‘ya’ atau ‘tidak’.
2.
Teknik
yang bersifat kelompok
Dilaksanakan bersama-sama oleh supervisor dengan sejumlah guru
dalam satu kelompok.
- Pertemuan orientasi bagi guru baru, pertemuan yang bertujuan khusus mengantar guru-guru untuk memasuki suasna kerja yang baru. Pertemuan orientasi ini bukan saja guru baru tetapi juga seluruh staf guru.
- Panitia penyelenggara, untuk mengorganisasi suatu tugas bersama, ditunjuk beberapa orang sebagai penanggung jawab. Panitia ini dalam melaksanakan tugas yang diberikan sekolah kepadanta, banyak memperoleh pengalaman kerja, berdasarkan pengalaman-pengalaman itu guru dapat bertambah dan bertumbuh dalam profesi mengajarnya.
- Rapat guru, rapat guru banyak sekali jenisnya, baik sifat, jenis kegiatan, tujuan maupun orang-orang yang menghadirinya.
DAFTAR PUSTAKA
Imron,
Ali. Supervisi Pendidikan Tingkat Satuan Pendidikan. 2011. Jakarta : PT. Bumi Aksara.
A.
Sahertian, Piet. Konsep Dasar dan Teknik Supervisi Pendidikan. 2008.
Jakarta : Rineka Cipta.
[1]
Piet A. Sahertian, Konsep Dasar dan Teknik Supervisi Pendidika, 2008,
Jakarta : Rineka Cipta, hal. 17.
[2]
Ali Imron, Supervisi Pendidikan Tingkat Satuan Pendidikan, 2011, Jakarta
:PT. Bumi Aksara, hal. 10.
[3]
Piet A. Sahertian, Op.cit., hal. 19.
[4]
Piet A. Sahertian, ibid., hal. 52.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar